Pengamen kecil ibu kota

Derry Berni Cahyady
2 min readJan 14, 2017

--

Suatu malam ketika saya sedang mengisi perut disebuah tempat yang sering saya kunjungi yaitu “warung tegal”, terdengar suara kcrek-kcrek mendekati tempat tersebut. Terlihat ibu yang lumayan sudah tua dan anak kecil yang memegang kecrekan, lalu penjaga warteg memberikan koin diatas etalase yang cukup tinggi, karena saya pikir anak kecil ini tidak akan sampai untuk meraih koin yang terdapat diatas etalase meja, saya bantu untuk memberikan koin tersebut.

Namun spontan anak tersebut membentak saya dan menebas koin yang berada ditangan saya. Dia bilang “Kenapa diambil uang yang dikasih, Warteg ngasihnya gak ikhlas!” dengan nada marah dan posenya seperti mau mukul dengan kecrekan. Lalu saya ambil koin yang telah anak itu tebas dan saya berikan kembali ke anak tersebut, lalu saya bilang “Gak boleh seperti itu jangan marah”, Lalu anak itu menjawab dengan sumpah serapah. Merekapun meninggalkan tempat tersebut.

Lalu setelah itu saya lanjutkan perjalanan untuk membeli sesuatu, saya bertemu lagi dengan anak tersebut, dia berteriak “Itu orang yang tadi diwarteg!” menunjuk saya, saya kasih senyuman dan meneruskan perjalanan. Tidak disangka-sangka ketika saya sedang berbelanja disebuah swalayan saya bertemu lagi dengan anak tersebut kami saling tatap-tatapan, saya pikir anak tersebut melanjutkan misinya namun mampir juga ke swalayan yang sama. Lalu saya perhatikan anak tersebut sedang memilih mainan yang menurut saya untuk seumuran anak kecil tersebut sangat cocok bermain mainan tersebut. Anak tersebut berceloteh “Oh My God, mobil-mobilan keren bisa jadi robot“. Lalu dia seperti ingin mengajak saya bermain dengan mendorong keranjang kearah saya. Setelah itu anak itu lari entah mencari sesuatu, ternyata saya lihat dikasir dia tidak membeli mainan itu, tapi membeli mie instant cup “mungkin mereka lapar”.

Kejadian ini membuat saya berfikir bahwa bagaimana bisa anak sekecil tersebut bisa sekasar itu dan tidak beretika ? Apakah pola hidup mereka membuat mereka seperti itu ? Anak kecil yang seharusnya diusia mereka bermain dan belajar tapi mengalami keadaan yang sangat berbeda dengan anak-anak lainnya. Apa yang bisa dan harus kita lakukan ?.

Salam.

--

--

Derry Berni Cahyady
Derry Berni Cahyady

Written by Derry Berni Cahyady

Data & Security Enthusiast | Software Engineer

Responses (1)